Davidfinucane.com reptil,Uncategorized Jenis Reptil Yang Punya Umur Terpanjang di Dunia

Jenis Reptil Yang Punya Umur Terpanjang di Dunia

Jenis Reptil yang Punya Umur Terpanjang di Dunia

Reptil adalah jenis hewan tertua dan berumur terpanjang di dunia. Tergantung pada spesiesnya, beberapa reptil dapat hidup lebih dari 50 tahun atau bahkan 200 tahun! Ada banyak kasus yang terdokumentasi tentang reptil yang hidup lebih dari 100 tahun.

Jenis Reptil yang Punya Umur Terpanjang di Dunia

Meski para peneliti tidak pernah dapat menentukan usia reptil dengan kepastian 100%, berikut adalah daftar reptil yang memiliki perkiraan harapan hidup terpanjang.

1.Kura-kura Raksasa (giant tortoise)

Dengan umur rata-rata lebih dari 150 tahun, kura-kura raksasa adalah reptil paling panjang umur di dunia. Tidak hanya itu, mereka juga dianggap sebagai vertebra dengan harapan hidup paling panjang.

Ada beberapa kura-kura raksasa yang tercatat hidup lebih dari 150 tahun dan bahkan lebih dari 200 tahun. Saat ini, hanya ada dua kelompok utama kura-kura raksasa yang ada, kura-kura raksasa Kepulauan Galapagos dan kura-kura raksasa Aldabra.

Sesuai namanya, kura-kura raksasa adalah makhluk besar dan beberapa spesimen dapat mencapai bobot lebih dari 250 kg.

Meski jumlah kura-kura raksasa rendah, ada bukti dari catatan fosil bahwa mereka dulunya berlimpah di seluruh dunia. Sayangnya, kura-kura raksasa termasuk hewan yang paling terancam di dunia, tetapi upaya konservasi baru-baru ini telah membantu meningkatkan populasi mereka.

2. Tuatara

Tuatara, yang sering disebut “dinosaurus hidup,” adalah salah satu hewan paling menarik di dunia. Mereka adalah salah satu reptil dengan tingkat pertumbuhan paling lambat dari reptil mana pun dan akan terus tumbuh sampai mereka berusia sekitar 35 tahun.

Tuatara memiliki umur rata-rata 60 tahun, tetapi banyak spesimen diperkirakan berumur lebih dari 100 tahun. Tuatara biasanya diklasifikasikan sebagai satu spesies, tetapi di masa lalu tuatara Brothers Island dianggap sebagai spesies yang terpisah. Sejak 2009 semua tuatara masuk dalam satu kelompok, Sphenodon punctatus.

Walaupun tuatara sebenarnya bukanlah dinosaurus, mereka adalah anggota terakhir dari sekelompok reptil bernama Sphenodontia yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu.

Seperti banyak reptil dalam daftar ini, tuatara adalah spesies yang terancam punah dan ancaman terbesar mereka adalah perburuan, perusakan habitat, tikus, dan keragaman genetik rendah.

3. Buaya Nil

Buaya Nil adalah buaya terbesar kedua setelah buaya muara sekaligus merupakan predator air tawar terbesar di Afrika. Rata-rata, buaya Nil memiliki panjang sekitar 4,88 meter dan berat sekitar 226 kg.

Namun, buaya Nil juga dapat tumbuh hingga 6 meter dan beratnya lebih dari 748 kg. Karena ukurannya yang besar, mereka cenderung memiliki rentang hidup yang panjang dan dapat hidup hingga 100 tahun.

Buaya Nil adalah predator yang sangat buas hingga mereka mendapatkan reputasi buruk karena membunuh manusia. Diperkirakan sekitar 200 orang tewas setiap tahun akibat serangan buaya Nil. Baru-baru ini, beberapa ekor buaya Nil telah ditemukan di Florida dan menyebabkan kekhawatiran.

Meskipun buaya Nil jauh lebih agresif daripada buaya dan aligator Amerika, sejauh ini tidak ada bukti bahwa buaya Nil di Florida telah bereproduksi.

4. Kura-kura Aligator (Alligator Snapping Turtle)

Alligator snapping turtle atau kura-kura aligator adalah salah satu reptil yang tampak paling menarik dan terlihat seperti kawan dinosaurus. Mereka memiliki cangkang berduri, paruh tajam yang menonjol, dan tidak seperti kura-kura bergerigi lainnya, mata mereka berada di sisi kepala.

Selain itu, alligator snapping turtle adalah spesies terbesar dari kura-kura air tawar dengan berat antara 70-80 kg. Harapan hidup rata-ratanya adalah 20-70 tahun.

Hewan ini secara eksklusif hidup di Amerika Serikat dan tidak memiliki predator alami selain manusia. Karena wilayahnya yang terbatas, populasi mereka kecil. Untuk saat ini, mereka tidak terdaftar sebagai terancam punah tetapi mereka adalah spesies yang terancam.Jumlah mereka dapat terus menurun karena hilangnya habitat dan eksploitasi berlebihan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post