Bali adalah pulau yang memiliki beragam keanekaragaman hayati di dalamnya. Di sana kita bisa menemui banyak satwa yang beragam, salah satunya adalah reptil. Tahukah kamu ternyata pada tahun 2020 ada reptil baru asal pulau Dewata?
Di taman nasional Bali Barat atau TNBB yang terletak di kabupaten Buleleng dan Jembrana, diumumkan mengenai temuan spesies baru dari reptile jenis Gecko Scytodactylus, atau biasa kita mengenalnya dengan nama tokek.
Temuan ini diberi nama Cyrtodactylus jatnai, namanya sendiri merupakan bentuk penghargaan kepada Jatna Supriatna yang merupakan ahli konservasi. Jatna Supriatna adalah Profesor Ekologi dan Primatologi dari Universitas Indonesia yang memberikan kontribusi besar untuk berbagai konservasi keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.
Bahkan, Jatna di kalangan para pegiat lingkungan hidup dianggap sebagai pendekat konservasi Indonesia, karena ia sangat gigih untuk mengenalkan etika kepada mahasiswanya dan juga kepada masyarakat umum.
Sebenarnya, menurut Amarasinghe, spesies ini sudah dikenal sebagai Cyrtodactylus fumosus, namun setelah diperiksa secara mendetail, Jatna dianggap spesies yang berbeda.
Kalau dilihat secara morfologi juga contoh dari beberapa daerah, hewan ini menunjukkan kemiripan dengan Cyrtodactylus seribuatensis yang berasal dari Malaysia bagian barat. Namun, ada ciri morfologi yang membedakan keduanya, yaitu di bagian sisik.
Penemuan ini adalah hasil dari penelitian di dalam hal kerja sama dari TNBB dengan RCCC Ui atau Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia. Masih ada kemungkinan untuk bertambah spesies baru dari kegiatan ini.
Bertambahnya spesies baru ini membuat semakin banyaknya keanekaragaman hayati yang ada di Taman Nasional Bali Barat. Sebelumnya di Taman Nasional ini terdapat ada 18 jenis mamalia, 10 jenis amfibi, 205 jenis burung, 67 jenis kup-kupu, 13 jenis reptil, dan ada lebih dari 120 jenis ikan.
Kekayaan hayati yang ada di TNBB ini semakin didukung dengan adanya ekosistem yang lengkap. Pengelolaan kawasan ini dapat dilakukan dengan strategi perlindungan sistem penyangga kehidupan, dan lainnya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian tumbuhan dan satwa yang ada di kawasan Taman Nasional Bali Barat.