3 Hewan Ular Paling Berbisa Dan Bahaya di Indonesia

3 Hewan Ular Paling Berbisa Dan Bahaya di Indonesia – Seperti yang kita semua ketahui bahwa kasus digigit ular di Indonesia, memang bukan lagi sebuah hal yang baru kita dengar. Oleh sebab itu cara tepat menangani hewan reptil berbisa tersebut memang sangat penting untuk diketahui.

Khusunya buat anda yang tinggal di dekat hutan maupun tempat tempat yang merupakan rumah ular. Dan, meski tidak semua spesies ular memiliki bisanya, tapi semua gigitan sebuah ular membutuhkan perawatan medis yang serius. Menurut Medical News Today, perawatan luka yang tepat dapat membantu mencegah infeksi dan membatasi seberapa parah cedera dari gigitan yang di terima.

Begitu perlu buat kita untuk tidak pernah berasumsi bahwa seekor ular tidak berbahaya tanpa memahami dengan betul ular tersebut. Kesalahan klasifikasi spesies ular bisa berakibat fatal. Jenis ular berbisa yang berbahaya di Indonesia umumnya berasal dari tiga keluarga Elapidae, Viperidae (ular tanah, ular pohon) dan ular Colubridae.

Berikut Tiga Hewan Ular Paling Berbisa Di Indonesia

King Kobra (keluarga Elapidae)

Sebenanrnya Ada tiga spesies Kobra yang biasa ada di Indonesia. Warna mereka bervariasi dari hitam polos, coklat atau hijau zaitun hingga kuning. Mereka besar dan aktif serta bergerak cepat sangat cepat. Kobra hanya menunjukkan leher yang terbuka saat dipojokkan. Apalagi yang paling berbahaya bernama king kobra, yang mana bisa kita bedakan dari ukuran tubuhnya yang sangat berbeda. Dimana king kobra sangat besar dan berbisa, dimana 1 tetes bisa nya bisa membunuh gajah dewasa.

Krait atau ular welang (keluarga Elapidae)

Ular welang biasanya ‘malu’ dan hanya keluar saat malam hari. Meski tidak agresif, mereka biasanya akan masuk ke rumah saat malam. Ular ini mempunyai bisa yang sangat beracun, dan jika terkena gigitannya, orang tersebut disebut hanya mempunyai kemungkinan 50% untuk selamat.

Ular tanah, ular pohon, atau ular beludak (keluarga Viperidae)

Ular dari keluarga ini ditemukan di berbagai habitat, termasuk cabang pohon dan semak-semak. Mereka cenderung ‘pemalu’ dan dapat bersembunyi dengan baik hingga korban benar-benar dekat dengan hewan ini.